Selasa, 11 Agustus 2009

Iptek Harus Menjadi Bagian Hidup Sehari-hari

Iptek Harus Menjadi Bagian Hidup Sehari-hari
Senin,10 Agustus 2009 17:50
Kita tahu semua bahwa ilmu pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah sebagai alat bantu untuk hidup lebih mudah. Sejak dahulu bangsa Indonesia sudah mewarisi ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ini terlihat dari kreatifitas dan inovasi yang berkembang di masyarakat, sehingga masyarakat kita dapat hidup dan berkembang sampai saat ini.

Memandang Iptek harus penting karena kalau hidup tanpa iptek berarti benar-benar tidak punya kepedulian terhadap masa depan bangsa. Dengan Iptek kehidupan bangsa Indonesia akan berubah sesuai perkembangan Jaman. Akan tetapi masih banyak masyarakat memandang iptek dengan sebelah mata, mereka belum menyadari bahwa sejak bangun sampai dengan tidur manusia sudah hidup di kancah kehidupan iptek khususnya teknologi.

Menurut pendapat Presiden SBY pada Hateknas XII ada dua. Pertama, bagaimanapun umat manusia termasuk bangsa Indonesia harus memiliki new lifestyle, gaya hidup yang baru, gaya hidup yang pandai merawat lingkungannya, biaya hidup yang hemat energi dan lain-lain. Ini berkaitan dengan culture, kebudayaan, nilai, perilaku. Yang kedua, tiada lain adalah intervensi teknologi, inovasi teknologi.

Didalam kehidupan sehari-hari teknologi sudah mempunyai peran didalam kancah pertumbuhan Indonesia, dalam perspektif politik, ekonomi maupun sosial menurut Menegristek, Kusmayanto Kadiman pada kesempatan memberikan sambutan pada Peringatan hari Kebangkitan Tenologi Nasional XIV tanggal 10 Agustus 2009 di Auditorium BPPT Jakarta.

Realitanya didalam masyarakat masih adanya mitos bahwa teknologi itu sesuatu Eksklusif hanya untuk segelintir orang yang beruntung khususnya orang yang beruntung mengenyam pendidikan tinggi, mahal, sulit komplek jauh dari masyarakat luas. Ini merukan pekerjaan rumah kita bersama semua elemen bangsa untuk segera keluar dari mitos tersebut lanjut Kusmayanto Kadiman.

Dengan Teknologi, kita bisa melakukan hal-hal yang selama ini dianggap sakral, itu bisa dengan di lakukan lawan dari sakral atau kata lai de’sakralisasi menurut Menkominfo, M. Nuh setelah mencoba membatik dengan teknologi batik fractal. Jangan dijadikan teknologi menjadi budaya sakral yang berakibatkan masyarakat semakin ketinggalan dalam kehidupan bermasyarakat disekitar maupun diluar. Jadikan Budaya Iptek didalam kehidupan kita sehari hari menuju Indonesia Pasti Bisa.

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional XIV, 2009
Awal dari Hari Kebangkitan Teknologi Nasional berawal pada tanggal 10 Agustus 1995 kita tandai dengan penerbangan perdana pesawat terbangang karya anak negeri. Keberhasilan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai teknologi tinggi ini merupakan suatu lompatan yang sangat berarti sehingga bangsa Indonesia dapat diperhitungkan dalam kancah pergaulan dunia.

Sebenarnya peristiwa ini tidak merupakan suatu peristiwa yang berdiri sendiri, akan tetapi terkait dengan sukses gerakan pengerahan nasional dalam upaya penguasaan teknologi di bidang lain. Tidaklah heran jika kemudian berbagai kalangan masyarakat Indonesia-seperti para cerdik cendikiawan, alim ulama, serta wakil rakyat yang duduk di DPR menyuarakan keinginan untuk menjadikan tanggal 10 Agustus sebagai suatu hari yang pantas di jadikan tonggak perjalanan bangsa Indonesia bangkit untuk menguasai teknologi.

Setiap tahun kemudian Hateknas selalu dirayakan untuk memberi makna dari kebangkitan teknologi itu menjadi berarti yang mampu membangkitkan semangat anak bangsa agar lebih memanfaatkan dan mengembangkan teknologi untuk kepentingan peningkatan kehidupan ekonomi dan kehidupan sosial masrakat dengan tujuan mengentaskan kemiskinan,

Acara Peringatan Kebangkitan Teknologi Nasional ke 14 tahun 2009 dengan tema ” Kreatifitas dan Teknologi, Indonesia” adalah sebagai salah satu wahana pemasyarakatan teknologi untuk menanamkan kesadaran dalam diri bangsa, bahwa pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan teknologi sangatlah vital untuk peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Didalam acara puncak Hateknas diserahkan penghargaan kepada individu maupun kelompok atas jasa dalam mengembangkan dan memajukan Iptek Indonesia serta memberikan penghargaan kepada mereka yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara didunia internasional atas temuan di bidang Iptek. Undangan yang hadir dari berbagai kalangan yang terdiri kalangan akademisi, para pemenang anugerah, 101 inovator anak bangsa, Lembaga-lembaga pemerintah departemen maupun non departemen dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia serta seluruh komunitas Ristek.

Pada kesempatan acara tersebut Menegristek mewakili Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menerima penyerahan 101 Inovasi anak bangsa, hasil karya Putra-putri Indonesia, Atlas Indonesia dan sekaligus menyerahkan Anugerah Iptek dan Batik Fraktal. Demo membatik Fraktal juga dilakukan untuk membuktikan bahwa dengan teknologi para pembatik dapat lebih banyak berkreasi dan inovasi motif batik. Sehingga khasana motif batik nasional semakin semarak.

Menkominfo, M Nuh dan Menperindag Fahmi Idris berkesempatan untuk ikut dalam mencoba pembuatan batik dengan canting elektrik hasil inovasi anak bangsa dengan motif fraktal. Kusmayanto Kadiman dengan lugasnya mencoba menjelaskan cara membuat motif batik dengan menggunakan teknologi komputer dengan memasukkan rumus Fraktal sehinga terjadi motif baru batik. (Humasristek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar