Selasa, 11 Agustus 2009

RENSTRA, SDM DAN DAYA-SAING

RENSTRA, SDM DAN DAYA-SAING
Dalam perspektif pengembangan sumberdaya manusia, perusahaan sering dihadapkan pada kesulitan mengidentifikasi kebutuhan SDM yang bermutu. Terutama hal itu dirasakan ketika perusahaan berada dalam situasi persaingan mutu produk dan akses pasar global dengan perusahaan asing yang lebih unggul. Perusahaan di Indonesia misalnya, diduga sering kalah bersaing karena perusahaan lainnya lebih unggul dalam hal potensi SDM, teknologi dan akses pasar.

Disamping itu tidak jarang pula perusahaan Indonesia tidak memiliki rencana strategis bisnis yang komprehensif yang kemudian diturunkan menjadi strategi pengembangan mutu SDM unggul. Dukungan sistem informasi manajemen sangat lemah. Divisi riset dan pengembangan yang seharusnya berfungsi sebagai pilar pemikiran strategis masih belum merata dan kalau pun ada tidak berfungsi optimum. Peramalan bisnis banyak yang tidak absah, tidak handal dan tidak akurat. Ujung-ujungnya perusahaan tidak mampu beroperasi secara terprogram dengan baik.

Pada gilirannya perusahaan seperti itu “dilindas” oleh perusahaan perkasa karena lemahnya daya-saing. Pertanyaannya adalah apakah perusahaan di Indonesia memang memiliki kelemahan dalam mutu rencana strategisnya ataukah memang SDM dan teknologi yang dimilikinya berada jauh dari standar baku mutu tinggi? Termasuk dalam hal pelayanan pada pelanggan dan konsumen? Lemahnya membangun aliansi MSDM internasional? Ataukah pula karena faktor-faktor eksternal yang tidak mungkin mampu dikendalikan perusahaan? Kalau demikian apa yang sepatutnya dilakukan pemerintah dan perusahaan? Kajian-kajian tentang itu sangat menarik untuk dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar